Madrasah Qiyadah 1

by - Januari 03, 2014

Belum lama ini aku mengidap suatu penyakit aneh. Mungkin karena ghiroh yang teramat tinggi hingga penyakit ini muncul. Kau tau seperti apa rasanya??? Ya, rasanya aneh. Tentu saja.

Penyakit itu bernama ndapulangines, kepanjangan dari ndak iso pulang ya hati ngenes. Gak nyambung? Biarin. Lha maksa. Hehe.

Memang akhir tahun ini momen yang pas untuk pulang ke rumah (ceritanya anak kosan) meskipun di rumah hanya bertele-tele, jadi tukang beberes, apapun itu kalau di rumah (orangtua) sendiri rasanya itu. Ya begitulah. Apalagi di malam rabu itu di rumah sedang ada acara keluarga. Hmm. Bukan acaranya, atau bahkan hal lain yang aneh menurutku. Hanya yang kuharapkan adalah nikmatnya bersilaturrahim. Berkumpulnya keluargaku selain arisan dan lebaran saja. Terlebih tahun-tahun kemarin juga tidak ada hal yang membuatku membuka mata.

Namun, lagi-lagi panggilan suci itu memanggil aku yang dhoif. Ya lemah! Justru aku ingin menjadi lebih kuat jika kupenuhi panggilan ini.

Sekali lagi kuhempaskan keinginan untuk pulang ke rumah itu jauh jauh. Jauh sekali. Ini pilihan yang sulit awalnya. Telebih dana sudah menipis dan memang tak ada lagi rupiah itu di dompet. Sempat ingin mundur. Ah malu rasanya jika sudah dipanggil tapi menolak. Panggilan tak datang 2 kali bukan? Memang harus kutahan keinginan untuk pulang. Harus kutahan.

Beruntung ada yang dapat aku pinjam untuk ongkos berangkat maupun beli benda-benda *sakral yang harus dibeli. Seperti roti, telur, yah whateverlah yang lainnya. Alhamdulillah.

Tibalah saatnya untuk berangkat ke medan pertumpahan darah *lebay tapi memang aku sampai luka dan berdarah. (Simak di cerita selanjutnya)

Semua amunisi lengkap. Medan pertempuran juga sudah di ketahui. Tugasnya? Oh tugas-tugas. Aku masih tertatih menghafalnya.

Sepanjang perjalanan kami.... kami? Ohya dalam pertempuran ini kami di kelompokkan. Ada 11 orang seharusnya namun yang datang hanya berlima yaitu Aku, Ka Nurul, Ka Ana, Farah, dan Ka Tri. Ya sepanjang perjalanan kami murojaah bersama. Hingga sampai pada suatu tempat...

Bersambung...

You May Also Like

0 komentar