Depot Isi Ulang Semangat Baru

by - April 20, 2014


Pagi itu di depot isi ulang suasana sangat ramai, bukan hanya para bapak dan ibu-ibu yang memenuhi tempat isi ulang air mineral itu tetapi banyak juga anak-anak mereka yang diikutsertakan. Jangan heran, ini hari libur mereka sedang diajak jalan-jalan oleh kedua orangtuanya yang secara kebetulan semua keluarga juga melaksanakan rutinitas yang sama. Mereka harus mengisi ulang air untuk kehidupan mereka. Untuk minum, untuk makan. Mereka sangat bersemangat pagi itu.

Depot isi ulang, belajar dari tempat ini kita dapat berbagai pelajaran, tentang proses. Ya, proses. Proses inilah saat galon itu masuk, ia dibersihkan, diberikan sinar, dan diisi dengan air yang menyegarkan lagi sehat. Sama seperti ketika kejenuhan itu menyapa setiap diri yang lemah. Seakan-akan lemas, apa yang dapat dikerjakan oleh seorang yang lemas? Mudah saja, untuk setiap yang ia kerjakan akan lalai. Tak ada semangat darinya. Seakan-akan akan stuck pada satu hal saja, itu juga tidak selesai-selesai. Sementara hal lain banyak menunggu untuk dilakukan.

Malas, merasa bodoh, tak berguna, itulah yang harus dibersihkan dari diri kita. Perlahan dilunturkan semua dengan mengingat kembali masa-masa dimana kita begitu produktif mengerjakan amanah. Ingat bagaimana ketika kita begitu semangat menjalankan tugas, menakjubkan di awal, dan menakjubkan diakhir bukankah lebih sempurna jika menakjubkan juga pada proses? Ya, runtuhkan itu semua. Bangunlah tembok semangat kita sendiri.

Layaknya galon yang akan diberi sinar ultraviolet maka diripun perlu untuk disinari. Tentu dengan sinar Maha Bersinar, Allah. Datangi Ia, memohon ampun atas kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kemalasan lebih mendominasi dari semangatmu. Sinari semangatmu dengan membaca petunjukNya. Bergaul dengan orang-orang yang mendekatkanmu pada sinarNya juga bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Sekedar berbagi cerita, atau sharing tentang permasalahanmu pada mereka juga bukan hal yang sia-sia? Bahkan mereka akan terus menyemangati dalam hal kebaikan.

Kini tiba saat semangat itu terisi. Saat malas, merasa bodoh dan hal lain yang negatif telah keluar. Maka ia siap menerima hal-hal positif yang lebih segar, harum dan menyenangkan. Mengisi tiap ruh-ruh pemalas mengubahnya menjadi semangat. Jangan biarkan kemalasan itu hadir kembali. Tetaplah bersemangat! Hingga kemalasan itu malas mengejarmu!

You May Also Like

0 komentar