Mereka yang di Balik Layar - Humeders
humed ldk 19 |
(Tulisan setelah acara kumpul Humed LDK Syahid 19, bersama kalian aku jadi paham bahwa kitalah yang membutuhkan dakwah, bukan dakwah yang membutuhkan kita. Jazaakumullahu khayran, Diah, Widda, Yayi, Nusa, Almas tak lupa juga pada Azmi, Basith, dan Rindo. Kalian luar biasa!!!)
Sebut saja mereka ‘orang-orang yang peduli’. Terus terang saja kemarin aku tidak bisa berhenti memikirkan hal ini selepas agenda rapat internal. Tapak demi tapak kaki pergi meninggalkan tempat itu, tapi pikiranku sudah teramat jauh dari tempatku berpijak.
Mereka, orang-orang yang peduli itu. Apa yang mereka lakukan selama ini? Tanpa kuketahui pasti. Duduk, gelisah, otaknya berpikir keras untuk menyampaikan suatu hal pada banyak orang. Tentang apa? Kebermanfaatan pastinya. Kedua tangannya tidak jauh dari gadget, matanya besar menatap layar, jari-jemarinya terus saja menari sesuai apa yang ada dalam otak dan hatinya. Tuntutan tugas, katanya.
Mereka, orang-orang yang peduli itu. Terpilih di antara ratusan orang pilihan. Menjadi bagian dalam dakwah (yang orang-orang bilang). Supaya celah-celah yang kosong dapat diisi dengan baik. Mereka bukan sedang duduk diam, berdiskusi hal tidak penting, tertawa-tawa bebas. Tahukah? Kebas di antara tawa mereka begitu kentara. Antara menyimpan duga dan prasangka. Mengapa gue (lagi)? Hahaha. Jauh-jauh dalam lubuk hatinya masih tersimpan keikhlasan yang lembut, kok. Aku tahu, karena tatapan mata yang sekilas dan nada suara yang berbeda dari biasanya.
Mereka, orang-orang pilihan yang peduli itu. Kemarin ada di sekitarku. Dalam meja yang sama, memikirkan hal yang sama, bersua untuk menyamakan tujuan. Bukankah ini salah satu kerja di balik layar?
Semoga tetap dalam (jiwa) kebermanfaatan untuk ummat, di manapun kalian berada. Semangat Humeders~~~
©yulinsar
Mereka, orang-orang yang peduli itu. Apa yang mereka lakukan selama ini? Tanpa kuketahui pasti. Duduk, gelisah, otaknya berpikir keras untuk menyampaikan suatu hal pada banyak orang. Tentang apa? Kebermanfaatan pastinya. Kedua tangannya tidak jauh dari gadget, matanya besar menatap layar, jari-jemarinya terus saja menari sesuai apa yang ada dalam otak dan hatinya. Tuntutan tugas, katanya.
Mereka, orang-orang yang peduli itu. Terpilih di antara ratusan orang pilihan. Menjadi bagian dalam dakwah (yang orang-orang bilang). Supaya celah-celah yang kosong dapat diisi dengan baik. Mereka bukan sedang duduk diam, berdiskusi hal tidak penting, tertawa-tawa bebas. Tahukah? Kebas di antara tawa mereka begitu kentara. Antara menyimpan duga dan prasangka. Mengapa gue (lagi)? Hahaha. Jauh-jauh dalam lubuk hatinya masih tersimpan keikhlasan yang lembut, kok. Aku tahu, karena tatapan mata yang sekilas dan nada suara yang berbeda dari biasanya.
Mereka, orang-orang pilihan yang peduli itu. Kemarin ada di sekitarku. Dalam meja yang sama, memikirkan hal yang sama, bersua untuk menyamakan tujuan. Bukankah ini salah satu kerja di balik layar?
Semoga tetap dalam (jiwa) kebermanfaatan untuk ummat, di manapun kalian berada. Semangat Humeders~~~
©yulinsar
0 komentar