Kursi

by - September 15, 2018

Kursi-kursi di sekitarku masih kosong, silahkan saja kamu duduki. Tidak akan ada yang melarang. Danau seluas ini, tidak mungkin kunikmati sendirian, kan? Kamu bisa memilih, ada bangku panjang di dekat taman dengan pemandangan orang-orang berlalu-lalang juga balita dan bundanya yang asyik bermain. Ada lagi kursi beserta meja bundar di sebelahnya, mungkin kalau kamu ingin menikmati pemandangan sambil menulis ceritamu di laptop. Juga di sebelah sana, di pinggir danau ada tempat duduk tapi bukan kursi hanya sebuah dermaga kecil untuk menunggu perahu bebek mengangkut penumpang. Boleh saja kamu duduk di sana, melihat danau lebih dekat. Meskipun, pikiranmu jauh mengawang.

Atau kamu bisa duduk di sebelahku. Kursi yang kutempati tidak terlalu panjang, tidak dekat keramaian, tapi masih bisa melihat pemandangan danau tanpa takut tenggelam. Aku tak akan mengganggumu menikmati alam, tapi mungkin aku akan banyak bertanya, tentang segala hal yang ingin kuketahui. Jika tak keberatan, kamu boleh menjawabnya, tentu aku akan sangat senang. Terlebih lagi obrolan kita sudah berjalan dua arah. Bukankah rasanya seperti tak sepi lagi? Danau ini akan riuh dengan keseruan kita.

Mau sampai kapan lagi membiarkanku menunggumu? Apa tidak takut orang lain menduduki kursi ini terlebih dahulu? Kamu tahu bahwa menunggu itu tidak menyenangkan, seperti aku tahu bahwa berjuangmu juga merepotkan. Tapi, bukankah berjuang bersama-sama itu akan lebih meringankan?

Aku rasa cukup sekian, berpuluh-puluh tulisan kukemukakan, sepertinya kamu memang sedang menunggu waktu terbaik.

Aku tetap menunggu kamu dalam kesabaran. Entah siapapun kamu, bersegeralah datang.

Depok, 31 Agustus 2018

You May Also Like

0 komentar