Ikhtiar yang Harus Disabarkan
Adanya dirimu membuatku jadi belajar bahwa kesabaran
bukan sekedar perkataan. Dengan semua hal yang sudah kita lewati, aku
jadi mengerti bahwa kita tidak bisa semata-mata bergantung pada takdir.
Semua harus diusahakan. Ikhtiar, sesuatu hal yang kini sedang kita
jalani. Aku tahu, hanya dengan ketiadaan dirimu dalam sebuah kotak
pencarian. Menyadari bahwa ada hal yang sedang kamu perjuangkan.
Aku tidak berani untuk menebak-nebak apa yang sedang kamu perjuangkan. Bahkan untuk sekedar memastikan, bahwa adakah aku dalam salah satu yang sedang kamu ikhtiarkan? Terlalu muluk aku rasa. Tapi, suatu saat aku bertemu dengan beberapa temanmu. Mereka bilang, aku harus sabar menantikan kejutan itu. Tunggu saja, ada yang sedang kamu selesaikan. Setelahnya, mungkin diriku harus bersiap.
Ah, aku tak mau terlalu dini untuk merasakan hal ini. Apakah hanya diriku yang merasa demikian? Ragu menggerayangiku. Biar saja semua menjadi rahasia. Rahasia antara aku, kamu dan Rabb kita.
Aku akan terus bersabar. Seperti yang mereka bilang.
Jika bukan aku yang menjadi tujuanmu. Semoga ada yang lebih baik darimu, yang siap untuk memperbaiki aku. Jika bukan kita yang menjadi akhir dari kisah ini, maka percayalah ini semua yang terbaik. Seperti yang selalu kamu bilang, kita tidak boleh kalah dan bergantung dengan takdir. Tetapi harus mengusahakan, dengan perbaikan diri. Jika di ujung cerita ini bukan kita yang bersatu, boleh jadi pertemuan kita saat ini hanya menjadi sebuah pelajaran dan hikmah. Menjadi sarana perbaikan niat. Semua perjalanan pasti memberikan jejak, maka pastikan perjalanan kali ini meninggalkan jejak-jejak kebaikan untuk kita dan lainnya.
Biar saat ini kita diam-diam saja. Perbanyak doa dan usaha yang lebih nyata lagi.
Selamat berjuang, jangan salah niat. Sebab niat yang baik diiringi dengan ikhtiar yang baik akan menyampaikan kita pada tujuan yang lebih baik.
Aku tidak berani untuk menebak-nebak apa yang sedang kamu perjuangkan. Bahkan untuk sekedar memastikan, bahwa adakah aku dalam salah satu yang sedang kamu ikhtiarkan? Terlalu muluk aku rasa. Tapi, suatu saat aku bertemu dengan beberapa temanmu. Mereka bilang, aku harus sabar menantikan kejutan itu. Tunggu saja, ada yang sedang kamu selesaikan. Setelahnya, mungkin diriku harus bersiap.
Ah, aku tak mau terlalu dini untuk merasakan hal ini. Apakah hanya diriku yang merasa demikian? Ragu menggerayangiku. Biar saja semua menjadi rahasia. Rahasia antara aku, kamu dan Rabb kita.
Aku akan terus bersabar. Seperti yang mereka bilang.
Jika bukan aku yang menjadi tujuanmu. Semoga ada yang lebih baik darimu, yang siap untuk memperbaiki aku. Jika bukan kita yang menjadi akhir dari kisah ini, maka percayalah ini semua yang terbaik. Seperti yang selalu kamu bilang, kita tidak boleh kalah dan bergantung dengan takdir. Tetapi harus mengusahakan, dengan perbaikan diri. Jika di ujung cerita ini bukan kita yang bersatu, boleh jadi pertemuan kita saat ini hanya menjadi sebuah pelajaran dan hikmah. Menjadi sarana perbaikan niat. Semua perjalanan pasti memberikan jejak, maka pastikan perjalanan kali ini meninggalkan jejak-jejak kebaikan untuk kita dan lainnya.
Biar saat ini kita diam-diam saja. Perbanyak doa dan usaha yang lebih nyata lagi.
Selamat berjuang, jangan salah niat. Sebab niat yang baik diiringi dengan ikhtiar yang baik akan menyampaikan kita pada tujuan yang lebih baik.
Sebuah Tulisan
Depok, 4 April 2014
@yulinsar
0 komentar