My Trip My Tadabbur - Jogjakarta Part 2
Alhamdulillah, sampe juga!!!
Ciye naik kereta jauh ciye... |
Perjalanan
di kereta memakan waktu 8 jam lebih. Berangkat pukul 7.15, sampai di
Lempuyangan sekitar pukul setengah lima sore. Ya ngaret, gapapa. Aku
tetep happy kok. Tahu ndak, aku menyesal kenapa ndak jadi bawa koper,
dan gaya-gayaan bawa carrier karena di suruh adek. Huhuhu. Berat kali.
Aku ndak lagi-lagi deh, serius!
Sekitar
Maghrib, Fani, Erma, Kim, Septi, Hevi jemput aku dan Opi di stasiun.
Kami semua langsung menuju ke Alun-alun Keraton, gatau deh itu yang mana. Gelap cui, tapi kayaknya sih alun-alun kidul. Karena
di sana terletak dua pohon beringin tinggi besar, yang terkenal itu loh.
Kalau berjalan di sana yang pakai tutup mata segala. Hiii. Yang aku
notice, di sana banyak banget pohon beringin. Gatau deh itu penghuninya
berapa banyak.
Aku berlindung kepada Allah.
Suasananya
amat ramai, banyak sepeda yang dimodif dengan lampu LED warna-warni
dengan berbagai bentuk kartun. Banyak deh macamnya. Padat pokoknya. Tapi
saat itu yang dituju bukanlah permainannya, tetapi perut sudah mulai
keroncongan. Terus kita jajan deh di angkringan. Sehabis pesan semangkuk
wedang ronde, ada anak-anak muda yang kayaknya dari Jakarta mereka
habis makan kayaknya, bilang katanya "Gils murah banget coy". Eh? Coba
kutanya lagi harga wedang ronde yang kupesan tadi, kata masnya "tujuh
ribu mbak". Sama aja kok, di mana murahnya? Mungkin mereka biasa jajan
yang harganya uwaw kali yha. Sstt, astaghfirullah ga boleh julid.
Super seven girls |
Hari
itu kita hanya pergi maem wedang ronde, ada yang pesan nasi soto juga,
bahkan ada yang jajan cilok sama sate ayam. Dan tau gak, pas kita lagi
makan, ada pengamen rombongan gitu, tapi yang nyanyi sama main alat
musik cuma berdua atau bertiga gitu, sisanya cuma ngeliatin wadah aq*ua
yang dia pakai buat minta uang. Lha, kita ketawa-tawa aja itu, lha
ngamen masa begitu.
Mereka
(Fani, Erma, Kim, Septi, dan Hevi) hari itu sudah OTW duluan pagi-pagi
ke pantai. Duh irinya, nama pantainya Goa Cemara. Nih aku bantu comot
dari google fotonya.
google.com |
Karena
hari sudah larut, berhubung aku sama Opi juga baru banget sampe. Kita
memutuskan untuk cus ke rumah Simbah-nya Erma, di daerah Sedayu. Lumayan
jauh perjalanan, samping kanan-kiri sawah, minim penerangan, hening.
Hanya terdengar suara kodok sama jangkrik. Cuba tuh, sehening apa
ituuuu.
Alhamdulillah,
setelah sampai rumah kami semua beberes, lalu beranjak istirahat.
Mengumpulkan energi untuk berpetualang esok hari. Tak sabar rasanya
menanti esok pagi. Hehehe.
Bismika allahumma amuutu wa ahyaa.
Lanjutan kisah ini bisa simak link di bawah ini:
Cerita sebelumnya:
0 komentar