Kaki-kaki kita dicipta dengan tujuan yang serupa. Untuk selalu melangkah ke tempat yang tepat. Melaksanakan perintah sesuai kehendak serta tujuan yang diinginkan. Terkadang kita maju, bukan karena suruhan atau apapun. Tetapi lebih karena yakin bahwa kita berada jalan yang tepat. Hingga ragu tak sekalipun sempat untuk singgah. Kadangkala kita mundur, tidak banyak. Hanya beberapa langkah, untuk kemudian maju kembali. Mengambil apa-apa yang tertinggal, memperbaiki apa-apa yang harus diperbaiki.

Kaki-kaki kita dicipta seimbang. Dua sisi, kanan dan kiri. Pernah bertanya mengapa kaki kita tidak diciptakan dengan sisi yang bersamaan? Di dunia ini hanya ada alas kaki sebelah kanan saja, atau kiri saja? Terbayang? Jika salah satu kehilangan alasnya maka mudah saja mencari gantinya, tidak perlu repot-repot mencari yang sesuai. Toh semua alas kaki di dunia hanya sebelah kanan atau kiri saja. Tapi Allah menciptakan kaki-kaki kita sepasang, agar seimbang. Tidak sama, agar saling melengkapi.

Kaki-kaki kita mencipta jarak. Tentang seberapa jauhnya perjalanan yang ditempuh. Ia mengukur sesuai kemampuan kita mencapai tujuan. Jarak antara perpisahan-pertemuan, pertemuan-perpisahan, hingga akhirnya pertemuan yang tidak mungkin berpisah kembali. Jarak antara kaki-kaki kita butuh didekatkan. Jangan terlalu jauh, nanti tidak bertemu. 

Tentang bagaimana cara membuat kaki-kaki kita melangkah ke tempat dan tujuan yang tepat, itulah yang harus kita persiapkan. Agar tidak salah melangkah. Supaya tidak ada yang terlalu lama menunggu di ujung perjalanan. Mimpimu, sudah dekat. Berlarilah, tapi tetap hati-hati. Selamat menikmati perjalanan yang kesekian. Semoga tetap menyenangkan dan menuai hikmah dalam setiap kisah yang terjadi.